Seperti yang kita ketahui bersama, pada tanggal 1 Januari 2020 terjadi bencana banjir dimana-mana. Salah satunya adalah di wilayah Kelurahan Panunggangan Barat, Kecamatan Cibodas Kota Tangerang Provinsi Banten. Banyak warga Kelurahan Panunggangan Barat yang terkena dampak banjir luapan dari sungai Cisadane.
Di wilayah kelurahan Panunggangan Barat ada 3 Sekolah Dasar Negeri, dan 2 Sekolah terkena dampak banjir yaitu SDN Panunggangan 1 dan SDN Panunggangan 4 Cibodas. Kedua sekolah tersebut terkena dampak luapan sungai Cisadane cukup parah. Tidak hanya lapangannya saja, ruang kelas di lantai 1 terendam banjir setinggi jendela kelas. Sehingga banyak buku paket, buku administrasi, sarana dan prasarana yang ada di kelas yang berada di lantai 1 banyak yang rusak terendam banjir.
Terlepas dari semua itu, banyak warga sekitar sekolah yang terkena dampak luapan sungai Cisadane itu. Bahkan ada beberapa rumah yang pada saat banjir hanya terlihat atapnya. Hal ini mengakibatkan hampir seluruh isi rumah terendam air dari luapan sungai Cisadane.
Melihat banyaknya korban bencana di Kelurahan Panunggangan Barat, pada hari Minggu, 5 Januari 2020, Ibu Kepala Sekolah Hj. Lili Soliha, S.Pd membahas hal tersebut di group Whats app sekolah. Beliau mengusulkan untuk mengumpulkan sumbangan dari para siswa dan orang tua siswa SDN Parapat 1 untuk meringankan beban siswa di SDN Panunggangan 1 dan SDN Panunggangan 4 Cibodas. Usul tersebut disetujui oleh seluruh dewan guru. Lalu rencana tersebut ditindaklanjuti oleh seluruh guru-guru dengan cara meneruskan rencana kegiatan tersebut di group whats app masing-masing kelas.
Dalam pengumuman itu juga disebutkan jika ini adalah kegiatan sosial, sehingga sumbangan tidak merupakan paksaan/wajib. Bagi yang mau menyumbang dipersilahkan menyerahkan pada hari Senin, 6 Januari 2020 agar segera dapat diberikan kepada yang membutuhkan.
Diluar dugaan, respon orang tua dan siswa sangat positif terbukti banyaknya sumbangan yang terkumpul dalam satu hari. Ada yang menyumbang mie instant, biskuit, buku tulis, pensil, pulpen, penghapus, air mineral, perlengkapan mandi, pampers, pembalut, pakaian bekas layak pakai, dan masih banyak lagi. Sebab tidak ada paksaan jenis sumbangan maka akhirnya terkumpullah berbagai macam barang tersebut.
Setelah terkumpul, pukul 10.00 WIB para guru mulai membungkus seluruh barang-barang tersebut menjadi paket-paket kecil. Hal ini bertujuan agar pihak penerima sumbangan lebih mudah menyalurkan pada yang membutuhkan. Setelah dikemas dalam paket-paket kecil, kemudian Ibu Lili memerintahkan untuk mencari 2 mobil angkutan umum untuk mengangkut barang-barang tersebut ke tempat tujuan.
Kenapa menggunakan 2 mobil ?
Jawabannya sederhana, karena tempat tujuan penerima sumbangan adalah 2 sekolah yaitu SDN Panunggangan 1 dan SDN Panunggangan 4 Cibodas. Agar lebih memudahkan/tidak harus membagi 2 lagi nantinya maka dari SDN Parapat 1 sumbangan sudah dibagi menjadi 2.
Sekitar pukul 12.00 WIB iring-iringan mulai berjalan menuju ke wilayah Kelurahan Panunggangan Barat. Barang sumbangan diangkut menggunakan mobil angkutan umum, para guru mengikuti menggunakan motor.
Sesampainya di SDN Panunggangan 1 dan SDN Panunggangan 4 Cibodas, sumbangan di terima langsung oleh Bapak Yudi Suyitno, S.Pd (Kepsek SDN Panunggangan 1) dan Bapak Ato Susanto, S.Pd (Kepsek SDN Panunggangan 4 Cibodas).
Mungkin sumbangan ini tidak seberapa, tapi semoga bermanfaat dan dapat meringankan siswa siswi SDN Panunggangan 1 dan SDN Panunggangan 4 Cibodas yang terkena dampak luapan sungai Cisadane.
Ibu Lili selaku Kepala Sekolah beserta seluruh dewan guru mengucapkan terima kasih kepada seluruh orang tua murid, wali murid dan seluruh siswa siswi SDN Parapat 1 atas partisipasinya dalam kegiatan ini dan sudah di sampaikan yang membutuhkan.
Tanpa dukungan dari seluruh keluarga besar SDN Parapat 1, kegiatan ini tidak akan berjalan sebaik ini.
Terima kasih......
mantap
BalasHapusMakasih suhu...
Hapus